Rabu, 22 April 2009

Eksistensi Wanita

EKSISTENSI WANITA

Penulis: Hidayaturrahman

alhikmah.com - Allah menciptakan pria dan wanita serta menjadikan mereka
saling menyenangi, menimbulkan perasaan ketertarikan serta merasa adanya
hubungan yang erat sekali, sehingga tidak seorangpun yang dapat melepaskan diri
darinya. Allah juga menciptakan dalam diri anak Adam hawa nafsu guna menjamin
kelangsungan eksistensi manusia di muka bumi. Sehingga dengan potensi yang
dimilikinya manusia dapat melakukan regenerasi.

Kecenderungan terhadap lawan jenis (baca; wanita) inilah yang kemudian
dijadikan senjata yang sangat ampuh oleh setan demi melancarkan serangan maut dan
mematikan, supaya manusia tergelincir dari jalan Allah Swt.

Hal inilah yang diingatkan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya:" Tidak ada
fitnah (cobaan) yang aku tinggalkan yang lebih berbahaya terhadap kaum lelaki
dibandingkan dengan kaum wanita" (HR. Bukhari-Muslim).

Akal tidak akan mampu membendung dan menolak ketertarikan pria kepada
wanita, bahkan keinginan seperti itu mampu menguasai akal, memperalatnya, menutup
dan membatasinya. Aturan manapun tidak mampu menaklukkan naluri manusia ini
atau menghambat aktivitasnya, karena itu seorang manusia apabila sudah
berhadapan dengan syahwatnya tidak peduli lagi pada kekuatan dan tidak takut pada
kekuasaan.

Sering terjadi Undang Undang dan peraturan yang membantu mewujudkan
kenistaan, mendukung terang-terangan pelacuran dan membela perbuatan terkutuk
lainnya. Hal ini menunjukkan manusia modern yang pada satu sisi mencapai ilmu
pengetahuan dan teknologi, tetapi pada sisi lain mereka mencapai puncak prilaku
asusila, sehingga seorang pemimpin yang jelas dan nyata melakukan perselingkuhan
dipertahankan untuk memimpin.

Mereka kalah dalam menghadapi hawa nafsu, jatuh dalam menghadapi godaan
seksual, yang pada akhirnya mereka terjungkal balik menjadi pelayan dan budak
yang patuh melayani keinginan nafsu syaitani.

Firman Allah:" Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya, dan
Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutupan
atas penglihatannya ? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah
Allah. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (Q.S. Al-Jaatsiyah: 23).

Sejarah membuktikan betapa banyak para pahlawan penakluk dan para panglima
perkasa dapat takluk bertekuk lutut dihadapan wanita, Bill Clinton harus
menerima nama buruk karena Monika Lewinsky, begitu juga Margaret Teacher harus
turun dari tahta kekuasaannya karena wanita, lalu siapa lagi yang akan menyusul?
Faktalah yang akan menunjukkan dan Wallahu a’lam.

Semua perangkat disediakan untuk mengekploitasi wanita; Modernisasi
merupakan senjata ampuh melancarkan budaya permisivisme. Kesucian menjadi barang
super langka dalam kehidupan ini. Pemuda dan pemudi yang bersenggolan atau
bertabrakan dalam sebuah suasana ikhtilath , yang cukup diselesaikan hanya dengan
lips service maaf dan terjadilah saling memaafkan.

Yang terjadi bukan hanya itu, melainkan senyuman yang diiringi dengan
obrolan. Selanjutnya terjadi perkenalan dalam tempo singkat, yang kemudian dihiasi
dengan bunga-bunga syahwati, dan diikat hubungan syaitani. Seandainya
hubungan tersebut putus ditengah jalan, maka sigadis akan berusaha menjalin hubungan
baru dengan pemuda lain, yang berarti dia berpindah dari satu tangan
ketangan lelaki lain, sehingga dia kehilangan kehormatan dan harga dirinya.

Kemungkaran yang paling besar, paling berbahaya dan paling dahsyat
pengaruhnya adalah kebebasan wanita, pamer kecantikan, mengumbar aurat, dan
pembaurannya dengan kaum pria dalam semua bidang kehidupan. Penyakit berbahaya ini
telah menyerang semua rumah tangga dan menjangkiti seluruh keluarga tanpa
membedakan sasarannya, mulai dari anak perempuan yang masih dalam usia bermain
sampai kepada gadis manis setengah baya dan wanita lanjut usia.

Begitu seseorang mengayunkan langkahnya keluar rumah,naik mobil, atau pergi
ke pusat perbenjaan (mall-mall), maka pandangannya akan terfokus pada
segerombolan wanita yang membuka wajah, aurat serta memamerkan kecantikan tanpa
merasa malu dan sungkan sedikitpun.

Sekujur tubuh mereka sarat dengan berbagai macam perhiasan menawan,
seolah-olah menjadikan tubuh mereka sebagai pameran keliling yang disaksikan oleh
semua orang yang lalu lalang. Gaya hidup wanita yang suka buka-bukaan dan tidak
mengindahkan akhlaq bisa merangsang kaum pria yang sudah tua maupun muda
untuk melakukan perbuatan mungkar, menginjak-injak kehormatan, mengorbankan
keturunan, merusak rumah tangga dan membuat pemuda lari dari menyempurnakan diri
dengan ilmu, akhlaq dan etika.

Rasulullah Saw bersabda:" Bagaimana sikapmu jika kaum wanitamu durhaka, para
remajamu fasik, dan kamu meninggalkan jihad? Shahabat bertanya: " Apakah hal
ini akan benar-benar terjadi ya Rasulullah ?" Beliau menjawab:" Ya, demi
yang jiwaku berada di tangan-Nya, bahkan lebih dahsyat dari hal itu". Mereka
bertanya lagi:" Apa yang lebih dahsyat dari itu ?" Beliau menjawab:" Bagaimana
menurutmu jika kamu tidak lagi menyuruh berbuat ma'ruf dan tidak melarang yang
mungkar?" Mereka bertanya:"Dan hal itu apakah akan terjadi ?" Beliau
menjawab:" Ya, demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, bahkan lebih dahsyat
dari itu". Mereka bertanya, apa yang lebih dahsyat dari itu?" Beliau menjawab:"
Bagaimana menurutmu jika kamu kalau kamu yang malah menyuruh berbuat mungkar
dan melarang yang ma'ruf?". Mereka bertanya:"Dan hal itu akan terjadi ?"
Beliau menjawab:" Ya, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, malah lebih dahsyat
dari itu akan terjadi. Allah berfirman:" Akan diberikan kepada mereka suatu
cobaan yang membuat orang jujur dan baik kebingungan menghadapinya"
(HR.Az-Zubaidi).

Tidak ada jawaban terhadap hal ini melainkan memperbaiki kesalahan dan
menghindari kerusakan, dengan menyadarkan manusia supaya kembali kepada tradisi
leluhur dan ajaran agama kita, mengembalikan para gadis ke pangkal jalan
semula, mendidik dengan baik agar terbiasa dengan prilaku dan etika agama dan
membentenginya dari pengaruh budaya barat yang tercela.

Islam memerintahkan kaum wanita supaya senantiasa memakai jilbab sebagai
tuntutan akal sehat untuk menjauhi kaum laki-laki keji dan bejad, demi menjaga
dari kesalahan dan memelihara kehormatan, agar tidak diganggu orang yang tidak
bermoral dan berakhlaq buruk.

Sesungguhnya kebatilan, kejahatan, kerusakan dan kesesatan merupakan hal
yang memerlukan langkah-langkah tertentu yang harus ditempuh untuk
mewujudkannya, karena ini merupakan tipuan dan rekayasa setan. Sedangkan kebenaran dan
kebaikan tidaklah memerlukan langkah ataupun tahapan tertentu, karena kebaikan
yang terbaik adalah yang lebih cepat. Secepatnya memakai hijab dengan sempurna
hanyalah salah satu langkah untuk mematahkan setiap langkah setan, yang akan
menghijab kehormatan dan rasa malu.

Firman Allah:" Katakanlah! Hai hamba-hamba- Ku yang melampaui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang" (Q.S. Az-Zumar: 53). 

Kita mengharapkan kembalinya masa-masa indah dimana para pemuda dan pemudi
apabila sudah menginjak usia dewasa mulai merasakan suatu kehidupan baru,
cita-cita dan masa depan yang baik, mereka bekerja dengan giat, tekun dan ulet,
tidak mau pasrah dan bermalas-malasan, mempunyai tekad yang kuat dan
terpelihara dari kesalahan. 

Sehingga terbentuklah generasi dari kaum wanita terpelajar yang bertaqwa
sebagai karunia Ilahi dan utusan perdamaian, bahkan merupakan sumber kebahagiaan
dan kesejahteraan. Wanita seperti inilah yang akan melengkapi tatanan alam
sebagai sebaik-baik perhiasan.

Inilah yang sebenarnya yang dikehendaki oleh Rasulullah terhadap kaum Hawa
dalam sabdanya:" Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita shalihah"(HR. Muslim).

Rasa malu adalah ciri utama para wanita shalihah, dimana mereka malu untuk
menampakkan hal-hal yang diluar kodrat kewanitaannya, apalagi melakukan
perkara yang bertentangan dengan syar'i.


-- 
GMX - Die Kommunikationsplattform im Internet.
http://www.gmx.net

Tidak ada komentar: